Semarang – Senin, 30 Juni 2025 — Mengakhiri rangkaian Orientasi Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun Anggaran 2024, Kepala Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Semarang, Agus Triharto HS, memberikan penguatan materi kepada para peserta. Pada kesempatan ini, materi difokuskan pada isu Penanganan Pengungsi di Indonesia, sebagai bekal penting bagi CPNS penjaga tahanan yang akan terjun langsung dalam tugas keimigrasian.

Dalam paparannya, Agus menekankan bahwa penanganan pengungsi di Indonesia dilandasi prinsip kemanusiaan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Meski belum meratifikasi Konvensi Pengungsi 1951 dan Protokol 1967, Indonesia tetap menunjukkan kepedulian melalui kebijakan nasional, salah satunya melalui Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2016 tentang Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri. Regulasi ini menjadi pedoman utama bagi institusi terkait, termasuk Rudenim, dalam menangani orang asing yang menyatakan diri sebagai pencari suaka maupun yang telah memperoleh status pengungsi.

Agus juga memaparkan berbagai aspek penting, seperti definisi dan unsur pengungsi, latar belakang kedatangan mereka ke Indonesia, serta faktor pendorong dan penarik yang menjadikan Indonesia sebagai negara transit strategis. Disampaikan pula pentingnya kerja sama antara pemerintah dengan lembaga internasional seperti UNHCR dan IOM dalam proses verifikasi status dan pemulangan sukarela (voluntary repatriation) maupun penempatan ke negara ketiga (resettlement).

Lebih lanjut, Agus menggarisbawahi tantangan yang masih dihadapi, seperti perlunya penguatan koordinasi antarinstansi, perbaikan sistem pendataan, serta optimalisasi pelaksanaan kebijakan secara efektif di lapangan. Untuk memperkaya pemahaman peserta, ia turut menyampaikan salah satu studi kasus penanganan pengungsi sebagai gambaran konkret implementasi kebijakan.

Kegiatan ini menjadi penutup orientasi CPNS yang sarat dengan muatan nilai, pengetahuan, dan tanggung jawab. Diharapkan, para peserta mampu memahami isu pengungsi secara komprehensif dan melaksanakan tugas dengan profesionalisme, integritas, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *