Dalam rangka memperkuat fungsi Intelijen Keimigrasian, Direktorat Intelijen Keimigrasian menyelenggarakan Rapat Koordinasi Pengamanan Keimigrasian yang berlangsung selama tiga hari, mulai Kamis hingga Sabtu, 4-6 Juli 2024, bertempat di Hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta. Acara ini dihadiri oleh berbagai pejabat penting, dan diikuti juga oleh Kepala Rumah Detensi Imigrasi Semarang dan timnya.
Rapat dibuka dengan sambutan dari Direktur Intelijen Keimigrasian, Brigjen. Pol. R. P. Mulya, S.H., M.H., yang menekankan pentingnya internalisasi pengamanan keimigrasian sebagai upaya deteksi dini dan pencegahan terhadap berbagai ancaman, tantangan, hambatan, serta gangguan dalam pelaksanaan fungsi keimigrasian.
Kombes Pol Irvan Indarta, S.I.K., M.H., dari Baintelkam Polri, menyampaikan materi tentang perlunya sinergi dan kolaborasi antar kementerian dan lembaga, termasuk antara Imigrasi dan Polri. Beliau juga menekankan pentingnya peningkatan keamanan perbatasan dengan penggunaan teknologi canggih, penguatan sistem identifikasi menggunakan teknologi biometrik dan perangkat lunak pengenalan wajah, serta pengembangan sistem intelijen yang efektif untuk mengumpulkan, menganalisis, dan membagikan informasi tentang potensi ancaman keimigrasian.
Pada hari kedua, Bapak Ade Permana dari Perum Peruri memaparkan tentang teknologi dan bahan material pembuatan paspor yang kini lebih canggih dan memiliki keamanan yang lebih tinggi, sehingga sulit untuk dipalsukan. Selanjutnya, Bapak Yustam Syahril, M.H., dari BNPB, menjelaskan tentang kegiatan pra-bencana di level perkantoran, seperti pemasangan rambu evakuasi, pembentukan Emergency Response Team (ERT), penyusunan contingency plan, dan pelaksanaan simulasi bencana.
Hasil rapat koordinasi ini menghasilkan beberapa rekomendasi penting, antara lain:
-Peningkatan kewaspadaan terhadap mitigasi risiko ATHG yang dapat mengganggu pelaksanaan tugas dan fungsi keimigrasian.
-Peningkatan sinergi dan koordinasi dengan BMKG, BNPB/BNPBD, dan Kementerian/Lembaga terkait lainnya.
-Pengembangan sistem kebijakan manajemen mitigasi risiko terhadap pengamanan keimigrasian.
-Revisi dan penyempurnaan SOP terkait distribusi dokumen keimigrasian (Paspor RI).
Dengan hasil rapat ini, diharapkan pengamanan keimigrasian di Indonesia semakin kuat dan siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *